SEJARAH MARITIM : MAKASSAR SEBAGAI BANDAR NIAGA

Bandar niaga,  Makassar  terletak  di ujung selatan  Pulau Sulawesi terletak pada pada 5,6° garis lintang selatan dan 119,°15 bujur timur dengan ketinggian 3,14 meter di atas permukaan laut.
Bandar niaga Makassar berada pada garis pantai yang memanjang antara Gosong Boni dan tepi Pulau Lae-Lae. Pelabuhan  ini  berada pada posisi yang strategis sebagai  dunia niaga  di  belahan timur (Maluku dan Irian Jaya), barat (Kalimantan, Jawa, Sumatra, Asia Selatan dan juga Eropa) dan dunia niaga di belahan utara (Filipina, Jepang, dan Cina) dan selatan (Nusa Tenggara dan Australia). Pelabuhan  ini semakin penting setalah Perang Dunia Pertama yaitu ketika pelabuhan Makassar menjadi salah satu bagian yang penting  dalam perdagangan  Asia Pasifik.
Letak bandar niaga Makassar aman dari gelombang besar  karena di sebelah baratnya  terdapat pulau-pulau kecil yang dapat menghalangi ombak besar. Pulau tersebut adalah Pulau Spermonde. Dalam kedudukannya sebagai pusat perdagangan, berbagai usaha perluasan pelabuhan terus ditingkatkan. Dalam tahun 1887,  luas pelabuhan 140 meter x 6 meter diperpanjang menjadi 500 meter x 10 meter pada tahun 1915. Selain itu juga   dibangun  tanggul kapal uap dan perahu layar. Panjang kedua tanggul itu berbeda, panjang tanggul kapal uap  1340 meter dengan lebar 170 meter, sedangkan  panjang  tanggul perahu layar adalah 280 meter dengan lebar 73 meter. Pembangunan kedua tanggul selain bertujuan sebagai batas landasan kapal  juga   bertujuan  untuk  mengatasi hantaman gelombang  dari arah barat
  Selain perluasan dermaga dan tanggul Juga dibangun Gudang dan  menara api pelabuhan. Jumlah biaya yang digunakan  gudang kopra adalah  f 314,40 sedangkan menara api pelabuhan dibangun dengan biaya f. 860. Pembangunan itu didasarkan atas  keputusan pemerintah nomor 38 tertanggal 6 Maret 1914. Dalam Pelabuhan Makassar terdapat tiga gudang kopra. Setiap gudang  terdapat tonggak besi dermaga. Tonggak besi itu bertujuan untuk memudahkan penimbunan dan pembongkaran kopra pada kapal-kapal besar. Gudang itu masing-masing berukuran  4500 M2 , 3600 M2, dan 900 M2. 


      *SUMBER : MAKALAH PAMOR BANDAR MAKASSAR YANG HILANG DARI NIAGA KE KOTA  METROPOLIS ( A. Rasyid Asba)

Komentar

Postingan Populer